Serba Dadakan yang Penuh Warna di Koleksi Busana Terbaru 2Madison Avenue

Jakarta - Peragaan busana 2Madison Avenue, Selasa (29/3/2022), penuh warna dari biasanya. Sang desainer, Maggie Hutauruk-Eddy, sedang mengekspresikan antusiasmenya bisa pamer karya kembali setelah dua tahun absen menggelar peragaan fisik karena pandemi COVID-19.

Semangat Maggie langsung berapi-api begitu mendengar pengumuman dari pemerintah bahwa situasi Indonesia sudah mulai terkendali usai dihantam badai varian Omicron.

Aku bilang, ini saatnya. Sekarang atau tidak sama sekali. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dua minggu atau sebulan dari sekarang. Kalau kesempatan terbuka, kenapa tidak," ujar Maggie usai peragaan di InterContinental Hotel.

Ia langsung menghubungi sejumlah pihak untuk mendukung acaranya, dari pihak hotel hingga agensi model. Gayung bersambut, semuanya siap berpartisipasi. Hanya dengan persiapan sebulan, peragaan bertajuk "It's Time" ini pun terlaksana.

"Seluruh persiapan bisa berjalan mulus. I think it's really meant to be," kata desainer yang karyanya pernah mejeng di New York Fashion Week (NYFW) ini.

Belakangan Maggie merasa waktu begitu berharga, apalagi setelah ibunya meninggal saat pandemi. Ditambah lagi, bisnis fashionnya ikut terdampak karena perekonomian yang melesu. Maka ketika ada kesempatan untuk berbuat sesuatu, ia tak mau menyia-nyiakannya.

Desainer yang sempat viral karena menampilkan jaket dari karung beras di NYFW ini pun mengamini anggapan bahwa segala sesuatu yang disiapkan mendadak, kemungkinan untuk terealisasi lebih besar. "Itu mengapa koleksi ini colorful," tambahnya.

Peragaan diawali dengan baju disko ala 80-an berwarna perak yang mengilap, terdiri dari atasan crop lengan pendek dengan dekorasi ruffle nan dramatis dan celana pendek berkantong kargo. Tidak ketinggalan sepasang high-knee boots menyempurnakan gaya yang seakan berkata dunia siap berpesta kembali ini.

Baru kemudian muncul deretan busana tabrak warna dan corak yang selama ini menjadi DNA 2Madison Avenue. Kali ini, ia juga bermain dengan palet pastel, terutama untuk tampilan hijab.

Kolaborasi Maggie dengan seniman Yogyakarta, Soni Irawan, turut membuat koleksi yang terdiri dari 49 set busana ini berbeda dari sebelumnya. Pelukis sekaligus penyanyi ini berhasil memikat Maggie lewat karyanya yang bertema Zorro, karakter fiksi berdarah Latin yang dianggap pahlawan sekaligus penjahat.

Namun untuk koleksi ini, Maggie secara spesifik meminta Soni memasukkan kata 'no shame' pada lukisannya sebelum diaplikasikan di atas bahan kanvas dengan teknik digital-printing.

"Kata 'no shame' biasanya diartikan kamu nggak tahu malu, konotasinya sangat jelek. Sering banget kata ini dipakai orang Indonesia untuk menilai cara berpakaian orang. You have no shame, pakai baju yang nggak sesuai umur. Namun, saya ingin menggunakannya untuk memberi pesan, jangan terlalu memusingkan pendepata orang. Don't worry what people. Wear what you love," ungkapnya.

Tak heran bila begitu banyak pilihan siluet busana dengan keragaman material yang ditawarkan Maggie di koleksi ini. Mulai dari dress, celana cutbray, jaket denim, jaket berbahan tulle yang puffy, hingga tunik. Walau di satu sisi, padanan warna dan bahannya terasa 'memaksa' dan apa adanya. Namun, pesan positif yang tersirat di setiap sekali lagi menjadi kekuatan rancangan Maggie.

Komitmen Maggie untuk mengangkat wastra Nusantara di setiap karyanya juga perlu diapresiasi. Kain tradisional seperti sengkang dari Makassar, ulos Batak, dan tenun khas Bali disertakannya untuk melengkapi tampilan kekiniannya.

Ia pun menjunjung tinggi inklusivitas dengan menggandeng model plus-size untuk memeragakan karyanya ini. "This collection is about bringing out the best of you," kata Maggie.

https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-6007545/serba-dadakan-yang-penuh-warna-di-koleksi-busana-terbaru-2madison-avenue